Diabetes mellitus

PATOFISIOLOGI PENYAKIT

                Merupakan gangguan metabolik kronik dimana sel beta pankreas tidak mampu mensekresi insulin (ketiadaan insulin absolut) serta terjadinya insensitifitas insulin dan defisiensi sekresi insulin dengan kadar glukosa darah :

	Puasa	2 jam PP
Normal	< 100 mg/dl	< 140 mg/dl
Impaired Fasting Glucose (IPG)	100-125 mg/dl	140-199 mg/dl
Diabetes mellitus	≥ 126 mg/dl	≥ 200 mg/dl

(Greene,R.J., Harris,N.D. 2008; DiPiro, 2008)

Klasifikasi Diabates mellitus

Tipe	Karateristik	Etiologi
Tipe 1	Ketiadaan absolut insulin	Autoimun
Tipe 2	Insensitivitas insulin dan defisiensi sekresi insulin	Obesitas, genetik
Tipe 3	Penyebab spesifik lain	Bergantung
Tipe 4	Diabetes gestasional	Peningkatan kebutuhan metabolik

Faktor utama penyebab diabetes (tipe 2) adalah kegemukan (obesitas) dan pola makan yang tidak terjaga serta pola hidup yang salah. Adanya ketidakseimbangan antara asupan glukosa yang lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan glukosa menjadi energi menyebabkan akumulasi glukosa dalam sel sehingga terjadi hiperosmolaritas ekstrasel. Keadaan hiperosmolaritas ini dapat menyebabkan peningkatan pembentukan asam lemak dan badan keton. Obesitas dan peningkatan asam lemak serta badan keton menyebabkan terjadinya penurunan sensitifitas reseptor insulin yang berakibat pada terjadinya keadaan hiperglikemia (kadar glukosa meningkat dalam darah). Keadaan hiperglikemia yang berlangsung terus menerus menyebabkan pelepasan insulin. Penurunan sensitifitas reseptor insulin menyebabkan insulin yang dilepas tidak terpakai sehingga kadar insulin dalam darah tinggi. Kadar insulin yang tinggi mengakibatkan penghambatan proses lipolis (pemecahan lemak) sehingga semakin memperparah keadaan obesitas dan memicu timbulnya berbagai komplikasi. Gejala klinis meliputi polifagia, polidipsia, dan poliuria. Gejala lain yang timbul meliputi kesemutan, gatal, mata kabur, penurunan kemampuan seksual, lemah badan, kaku otot, nyeri sendi (Sibernagl,2000).

Manajemen Terapi

(Dipiro, 2008)